19 April 2005

IT = Inspiration Technology atau Innovation Technology

Jaman sekarang kalau pengertian IT sekadar menjadi Information Technology nampaknya akan terlalu dangkal. IT sebagai Inspiration Technolgy akan menstimulir gagasan-gagasan baru yang diperoleh akibat kemampuan teknologi itu dalam hal informasi dan komunikasi. Gagasan-gagasan baru akibat kemampuan teknologi yang terus bergulir akan menghasilkan berbagai inovasi baru bagi penggunanya (Innovation Technology). Upaya perluasan aplikasi IT bagi Indonesia menjadi lebih penting, ketimbang kesibukkan membahas mengenai fitur teknologi yang akhirnya hanya mendidik orang menjadi konsumen pengikut tren dan bukan menarik manfaat maksimal dari sebuah produk teknologi.

Kesenjangan Digital - Kesenjangan ekonomi

Karena asik dengan bagaimana caranya mencapai kekuasaan dari waktu ke waktu, penguasa negeri ini memang seolah tidak peduli akan masa depan bangsanya.

Di banyak negara, juga negara-negara berkembang lain, mereka semua sibuk membangun infrastruktur telekomunikasi dan informasi, karena mereka sadar bahwa ekonomi negara di masa depan sangat ditentukan oleh knowledge bangsa itu. Knowledge bangsa dapat dibangun dengan mempersempit apa yang disebut sebagai kesenjangan digital (digital divide). Kesenjangan digital akan semakin membuat kesenjangan ekonomi suatu bangsa.

Langka, informasi media tentang aplikasi TI

Ketika majalah Infokomputer muncul pada tahun '80 an (sepertinya saya masih menyimpan arsipnya), majalah ini masih menyediakan ruang bagi pemberitaan aplikasi komputer di berbagai bidang. Sungguh disayangkan, infromasi tentang aplikasi TI dalam sejak edisi-edisi tahun '90 hingga saat ini tidak lagi mendapat tempat di majalah ini.

Saat ini, masih sangat minim sekali media baik koran, majalah, tabloid tentang teknologi informasi khususnya komputer yang mengungkap tentang berbagai aplikasi dan manfaat teknologi itu. Sepengetahuan saya hanya majalah SWA melalui rubrik SWAdigital yang mempunyai rubrik khusus tentang aplikasi teknologi informasi ini.

Sebenarnya masyarakat awam sangat banyak memerlukan pengetahuan tentang aplikasi dan manfaat TI. Melalui pengetahuan ini akan timbul inspirasi dan motivasi baru untuk memanfaatkan TI dalam spektrum yang lebih luas. Karena jika media hanya membahas tentang fitur-fitur teknologi, membuat yang awam semakin awam dan kecanggihan teknologi semakin menjadi momok bagi mereka yang akan mencoba menggunakannya.

Komputer = produktivitas ?

Seorang kawan baik saya seperjuangan hidup, seprofesi di era '87-'89 mengatakan kepada saya tentang pengalamannya dengan komputer sejak jaman kami dulu hingga sekarang. Di tulisan ini sementara saya belum bisa menyebut namanya, karena dia masih menduduki sebuah jabatan struktural di kampusnya.

Apa yang sering kami perbincangkan sejak dulu (kita mulai dari jaman Apple II, Apple IIe, IBM PC-8080, IBM PC XT-8088 4,77 MHz, IBM PC AT-80286) adalah antara processing power vs produktivitas kerja dengan komputer. Maksudnya, kalau kemampuan proses komputernya berlipat, tapi kemampuan kita untuk memaksimalkan kerja komputer tetap, ya berarti produktivitas kita tidak bertambah dengan kemampuan komputer itu.

Berikut cuplikan pendapat teman saya.

.............
Satu lagi sebenarnya saya ingin menyederhanakan hidup, dulu konsepnya komputer adalah alat untuk membantu pekerjaan, bisa cepat, akurat, produktif. Tapi tetep aja saya pulang jam 18, tetep aja kerja keras dan belajar untuk mengikuti trend, hanya sekedar agar bisa mengoperasikan komputer dengan benar dan produktif.

Maksud saya belajar komputer cukup 1 tahun, lalu pekerjaan rutin bisa selesai dalam 5 menit, sisa waktunya untuk istirahat, tapi malah gak abis2, software dan hardware semakin canggih, 1000x labih cepat dari jaman Scomptec tapi tetep aja kerjanya lebih dari 12 jam. Ini saya rasakan sebagai Paradoks.

Saya ingat cerita orang "bijak" begini:

Suatu hari seorang pengusaha jalan-jalan di pesisir dan menemui nelayan yang sedang duduk santai tiduran sambil menikmati rokoknya padahal baru jam 8 pagi. Terjadilah dialog yang kurang lebih begini

+ Kenapa kamu bersantai saja, padahal kalau waktunya dipakai untuk kerja kamu akan dapat uang lebih
- Kalau dapat uang lebih terus ?
+ Kamu bisa tabung dan nanti bisa beli perahu lagi lalu disewakan
- Setelah itu ?
+ Hasil sewanya bisa ditabung dan perahu bisa berkembang jadi kapal
- Lalu ?
+ Kau bisa usaha dengan kapal itu dan menghasilkan uang, lalu bisa bikin ruko, dan kamu bisa usaha macam2 di situ

- Kalau sudah ?
+ Nantinya di hari tua kamu bisa bersantai dengan menikmati hasil usahamu, itu kalau jadi.
- Memangnya yang bapak lihat sekarang saya sedang apa? Bersantai kan !?
+ . . . . .

Ya seperti itulah yang saya rasakan Pak Lendy, jadi sebenarnya saya sudah bersantai, kerja kerasnya adalah pengisi waktu dikala santai. Jadi sekarang saya ingin menyederhanakan hidup, pekerjaan kalau bisa saya delegasikan ke teman2 junior, saya hanya mengendali kuda supaya baik jalannya. Kebetulan di jurusan yang saya pegang sedang booming (untuk ukuran kampus saya) penerimaan siswa melebihi 5 jurusan di Fak.Teknik, jadi saya boleh agak santai karena penerimaan siswa jauh di atas yang ditargetkan dan boleh sak karepe..

Masih ada waktu untuk baca KM-nya pak Lendy.