12 April 2004

Artikel : Menerapkan KM di UKM

Menerapkan KM di UKM

Penulis: Lendy Widayana
Dimuat pada Harian Radar Malang tanggal 12 April 2004
Dapat dibaca juga pada alamat
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_radar&id=45578&c=88


Terjun ke lapangan dan blusukan ke daerah memang menarik untuk mengetahui kondisi nyata bagaimana metode seperti KM ini dapat berguna bagi orang banyak. Selang beberapa waktu lalu saya sempat diundang untuk memberi masukan tentang strategi penggunaan Internet kepada koperasi yang anggotanya para pengusaha industri kecil dan menengah di Sidoarjo. Dari situ saya makin memahami bahwa banyak usaha kecil yang sebenarnya mempunyai potensi untuk memperluas jangkauan pasarnya karena memang produknya banyak diminati pasar dan cukup berkualitas. Namun karena keterbatasan knowledge (pengetahuan+pengalaman) yang dimiliki akhirnya kendala ini menjadi penghalang untuk memperluas pasar dan meningkatkan volume bisnisnya.

Ambil contoh, walupun produk yang dibuat adalah hasil industri rumah tangga, namun apabila pasar yang dibidik adalah pasar kelas atas, tentu knowledge yang diperlukan adalah pola belanja dari konsumen kelas itu. Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan mendatangkan pakar atau praktisi pemasaran sebagai sumber knowledge yang mengerti benar tentang perilaku konsumen kelas premium. Jadi bukan lagi konsep pemasaran yang umum dan tidak mengikuti perubahan jaman. Pemerintah sebagai pembina industri kecil dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti ini. Lembaga pembiayaan, selain mengucurkan dana juga dapat menjadi organizer untuk mengucurkan knowledge bagi pemberdayaan berbagai aspek kepada pengusaha yang dibiayai. Knowledge yang diperlukan juga termasuk bagaimana mengolah data dan memanfaatkan informasi melalui penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu. Seperti misalnya saat ini melalui Internet dapat diakses informasi mengenai permintaan macam-macam komoditi yang diperlukan oleh berbagai negara. Namun untuk mendapatkan informasi ini, diperlukan knowledge agar informasi dari Internet itu dapat menjadi suatu peluang. Pemberdayaan knowledge juga dapat dilakukan dengan membagi seri VCD hiburan yang dikemas juga dengan ragam informasi yang sarat akan cerita pengetahuan, pengalaman dan pesan-pesan motivasi yang membangkitkan semangat berusaha.


Di sisi pelaku bisnis.

Pada sisi yang lain, pelaku industri kecil tentu tidak hanya bisa berdiam diri menanti bantuan. Inisiatif dapat dilakukan dengan mengajak sekolah atau perguruan tinggi komputer untuk melakukan kerja praktek membuat situs web di Internet untuk pemasaran. Selain itu, untuk kepentingan bahasa para mahasiswa sekolah bahasa dapat dilibatkan pula untuk mempraktekkan kepandaiannya dalam membuat brosur atau isi situs web dalam bahasa Inggris.


KM dan ukuran usaha

KM untuk perusahaan besar atau kecil mempunyai tujuan yang sama, yaitu sistem untuk mendayagunakan aset knowledge untuk mempertahankan hidup dan meningkatkan daya saing perusahaan. Bagi perusahaan kecil dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, sebenarnya akan lebih mudah menciptakan, mendokumentasikan dan menyebarkan knowledge. Keadaan ini merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan untuk memulai sesuatu yang baru dan dapat lebih cepat beradaptasi dengan perubahan.

Dari segi kemajuan suatu negara pun, KM tidak selalu ada di negara yang telah maju. Di negara berkembang lain, Nicolas Gorjestani konsultan senior Bank Dunia pada tahun 2002 menerapkan KM bagi masyarakat pertanian di negara-negara Afrika. Ia bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk dapat memanfaatkan berbagai sumber knowledge yang diperlukan, berhubungan dengan praktisi yang telah berpengalaman dan belajar bersama untuk menggunakan teknologi modern. Di Taiwan, KM untuk usaha kecil dan menengah (UKM) telah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Nasional sampai tahun 2008. Rencana ini mencakup hubungan pengembangan knowledge antar entitas pengusaha dengan pengusaha, pengusaha dengan pasar dan pengusaha dengan pemerintah. Di negeri kita memang seharusnya percepatan agar masyarakat menjadi semakin pandai mengelola sumber daya perlu menjadi prioritas, agar kita tidak saja menjadi konsumen yang baik di negeri sendiri.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home